Risalah seorang sahabat

Senin, 12 Juli 2010
Sahabat …dengan basmalah ku mulai kata-kata ini meski kantuk menyelimuti gelapnya malam ku, meski kesibukan yang melilit waktu tuk bebas berkreasi tuk melepas pengapku , dengan jarum jam yang terus berputar, malam yang dingin menyelimuti kulit-kulit yang terus berkerut…ku sempatkan merangkai kata demi kata tuk menjadi sebuah risalah hati dari jiwa yang rindu akan senyum dan tawa kalian semua membingkai disetiap arah gerak mata ini.
Sahabat…kita memualai menitik sebuah langkah dan asa di tempat yang sama. Kita mulai kehidupan yang penuh dengan makna dan arti akan kenikmatan yang sesungguhnya…rasa sakit, lelah, pahit, duka, tangis dan kebahagian telah kita lalui bersama…kita adalah satu, jangan pernah ada kata benci, dendam, bosan dihati kita … setriap manusia tidaklah sempurna…kekhilafan dan dosa adalah hal yang kadang mengiringi manusia yang seperti kita ini, namun bukan berarti kelemahan itu menjadi alasan tuk tidak ingin berbuat lebih baik tapi jadikan kelemahan itu sebagai motifasi tuk lebih baik dan jadikanlah kelemahan sesuatu kekuatan. Stiap jiwa adalah pemimpin. Pimpinlah hidup kita mengarah pada hal yang fositif, bewrsikap dewasa, berjiwa besar dalam menyikapi segala hal, bukan dengan ego tapi dengan pola fikir yang jernih.
Sahabat…tujuan dan cita-cita kita sama, meski kita berasal dari bahasa, ras, suku, kulit, karakter yang berbeda..hal itu bukanlah alasan suatu penghalang kita tuk menjadi satu, halangan kita menggapai kesuksesan dan kemenangan..tapi jadikanlah perbedaan ini mempererat kita tuk saling memiliki, mempererat tali dan rasa persaudaraan kita.
Sahabat…kita baru memulai sebuah karir, jalan kita masih panjang, masih banyak yang harus kita kerjakan dan kita selesaikan…jalan yang kita lalaui tidaklah semudah yang kita fikirkan, banyak lika liku yang harus kita hadapi dan lalui tuk sampai kepada kemenangan dan kesuksesan, disinilah jalan kita menggapai suatu kemenangan dan kesuksesan.
Sahabat…jangan kembali pulang wahai sahabatku, jangan ada kata tuk berhenti dari jalan yang telah kita lalui, sebelum kita menang, meski kita harus terkapar dimedan juang. Tahukah kalian banyak orang berapologi dengan kondisi terbatas, tidak mau berbuat apa-apa, menyerah pada keadaan, mengalah terhadap masalah, lari dari tanggung jawab, ketika gagal dia akan menyalahkan keadaan, bukan introspeksi , berbenah diri dan bangkit lagi. Kita akan menang bila kita mampu mengubah pola fikir kita, karna di tengan keterbatasan itu tersimpan kekuatan yang dahsyat, hadapi masalah dengan berfikir dan berjiwa besar, ubah tantangan jadi peluang, buktikan, kita yakin kita bisa, bila kita mampu luarbiasa, banyak jalan tuk menang, wahai sabatku kitra adalah satu, tidak ada kata perpecahan diantara kita…kalian adalah harapan dan asaku…yogen_sya
l@
Semester IV(PBA)
Asal Kalimantan


0 komentar:

Posting Komentar